Lubuklinggau, JS – Pemerintah Kota Lubuklinggau melaksanakan gerakan serentak Pembasmian Sarang Nyamuk (PSN) di seluruh kelurahan dalam wilayah Kota Lubuklinggau. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk memberantas wabah nyamuk DBD di lingkungan masyarakat kota Lubuklinggau. Rabu (23/05/2018).
Kegiatan yang dilaksanakan diseluruh kelurahan ini dipimpin langsung oleh Sekda Kota Lubuklinggau, H A Rahman Sani. Sekda dalam pelaksanaan ini hadir di kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Rahman Sani menghimbau kepada seluruh masyarakat kota Lubuklinggau dengan dilaksanakanya kegiatan PSN serentak ini agar dapat membersihkan lingkungan sekitar rumah masing-masing untuk membasmi sarang nyamuk yang dapat menimbulkan penyakit DBD.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar lebih aktif lagi membersihkan lingkungan masing-masing untuk memberantas sarang nyamuk ini, dengan gerakan 3M yakni Menutup, Menguras dan Mengubur, karena apabila lingkungan bersih seperti saluran air, tidak akan ada sarang nyamuk,” katanya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat diseluruh kelurahan dalam wilayah kota Lubuklinggau dan langsung melakukan pembersihan di lingkungan masing-masing dengan didampingi Lurah dan Camat serta petugas dari dinas kesehatan Kota Lubulinggau di wilayah masing-masing.
Selain melakukan pembersihan, juga dilakukan pemberian abate cair, kelambu serta arahan kepada masyarakat agar lebih meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat sehingga terhindar dari penyakit yang membahayakan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Idris melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dr Jeanita S. Purba mengatakan bahwa saat ini musim penghujan di kota Lubuklinggau memanjang dan cenderung terjadi hujan lokal ataupun hujan tidak merata, hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan genangan air ditempat tempat sampah.
“Oleh karena itu untuk mengantisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota Lubuklinggau maka pemerintah kota Lubuklinggau mewajibkan melakukan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) secara rutin seminggu sekali,” ungkapnya.
Selain itu Jeanita menambahkan, puskesmas sebagai penanggungjawab kesehatan di wilayahnya bekerjasama dengan pihak terkait terus melakukan kegiatan pencegahan melalui penyuluhan, pemeriksaan jentik nyamuk, pembagian larvasida / abate, pembagian kelambu bagi keluarga yang memiliki ibu hamil dan balita, serta kegiatan pemberantasan melalui penyelidikan epidemiologi.
“Kegiatan mulai bulan Januari sampai sekarang. Sementara bagi sekolah dan institusi yang akan libur panjang dihimbau untuk menguras tempat penampungan air supaya nyamuk tidak bertelur dan dilakukan menaburkan bubuk abate ataupun meneteskan larvasida cair ke dalam tempat penampungan air,”katanya.
Lebih lanjut Jeanita menambahkan Bila ada kasus demam berdarah maka laporkan ke RT dan ke puskesmas, maka puskesmas akan melakukan PE (Penyelidikan Epidemiologi) ke lokasi, dan RS akan melaporkan SKDRS (Sistem Kewaspadaan Dini Rumah Sakit).
“Hasil PE akan menentukan apakah perlu dilakukan fogging atau tidak karena fogging hanya bertujuan membatasi penularan, mahal, dan tidak efektif sebab hanya membunuh nyamuk dewasa, ingatlah fogging merupakan bahan beracun berbahaya bagi ibu hamil, anak dan balita, bila harus difogging maka buka jendela, masukkan makanan ke dalam almari tutup perabotan dan setelah selesainya wajib membersihakan, mengepel, menguras bak air, membersihkan perabotan rumah dan lainnya,” pungkasnya. *BS/Akew